Deteksi Pos Indonesia, Ada pendapat menyebut bila suatu rangkaian rentan terjadi gesekan, maka bukan hanya pijaran api saja yang berpotensi dikeluarkannya, tapi semua komponen dirangkaiannya juga bisa hangus dan terbakar, khusus menghadapi Pilwako Sungai Penuh 2024 kenyataan miris ini telah menerpa negeri mamao sohatai wilayat adatnya Depati Empat Kumun, Kecamatan Kumun Debai.
Tak hanya nekad menghambat dan menghadang siapa saja Paslon dari luar Kumun yang ingin mencoba menggelar agenda pemenangan Pilwako dalam wilayahnya, malah dampaknya mulai merambah terhadap sesama warga Kumun yang beda garis politik dengan cara menebarkan rumor dan isu ditengah larik dan dusun depati empat Kumun sebagai pengkhianat negeri. Nauzubillah, bih niaso.
Seolah olah, Pilwako Sungai Penuh 2024 dengan segala tahapannya yang digelar oleh KPU sudah menjadi milik Kumun read-Alfin semata, bukan lagi kebebasan politik dalam berdemokrasi dilindung oleh aturan dan UU yang menjadi hak setiap warga negara.
Dampak gesekan politik negeri mamao sohatai Kumun juga dialami langsung oleh Andi Octavian sang politikus besar dengan debutnya sudah empat periode dipercsi duduk didewan dari dapil Kudeta Kumun Debai Tanah Kampung yang telah berbuat banyak bagi Kumun, dengan tega pihak pendukung Alfin menjulukinya sebagai kepala Kodi pengkhianat negeri.
Sementara, siapapun tau Andi Octavian adalah motor penggeraknya Partai Persatuan Pembangunan wajib menunjukkan loyalitasnya terhadap setiap perjuangan partainya terlepas dari kubu manapun yang dihadapi ketika Pemilu. Apalagi Ketuanya ikut bersaing diajang Pilwako.
Begitu pula, tokoh dan pembesar Kumun lainnya dituding habis habisan sebagai pengkhianat negeri karena secara diam diam maupun terang terangan menyatakan dukungan terhadap Paslon selain Alazhar merupakan sikap politik yang cukup beralasan terutama karena kebebasan dari hak berpolitik, dan terlebihnya setelah menyaksi serta merasa bagaimana panasnya kahut politik di Kumun semenjak Alfin mendaftar dan menjadi Calon Wako Sungai Penuh.
Meski belum saatnya ingin menyoal siapa sih sesungguhnya dibalik layar sampai membuat nekat dan bersilantas angannya kubu Alfin menghadapi Pilwako Sungai Penuh 2024, tapi setidaknya wajar bila ada yang ingin melontar tanya apakah mau kita biarkan Pilwako Sungai Penuh 2024 begini adanya, terutama terhadap KPU, Pangwaslu, Kepolisian dan TNI yang telah dibayar mahal oleh negara demi kelancaran dan suksesnya Pemilu berkualitas dengan hasil yang ada manfaat besarnya bagi kemajuan. Penulisnya, katakan sajalah orang jauh tapi dekat dihati namanya.@Yd,Yid,Yi dan Riles.