Deteksi Pos Indonesia, Dengan terbukanya tabir bahwa secara prinsip dan umumnya penyaluran subsidi BBM jenis bio solar untuk pelaku UMKM diduga sarat masalah di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, seperti mulai dari daftar dan nama penerimanya yang diduga tak tepat sasaran sampai pada soal permainan cilub banya antara pihak SPBU dengan mafia minyak kampungan, serta dugaan terjadi pungutan liar sebesar 15.000 rupiah perderigennya.
Meski, Polres Kerinci telah menahan puluhan mobil yang mengangkut ratusan derigen berisikan BBM bersubsidi jenis bio solar dan pertalit milik pemain minyak sudah terlanjur disebut sang bos sijuragan minyak ditengah larik dan dusun masingnya yang sedang menggelar antrian di SPBU Pelayang Raya, Kumun, Tanah Kampung dan Sungai Liuk dalam lingkupnya wilayah Kota Sungai Penuh.
Tapi, bukan berarti serta mertanya telah menuntaskan persoalan dugaan penyaluran subsidi BBM sarat masalah di Kota Sungai Penuh karena sampai saat ini belum ada pengembangan terkait daftar nama yang benar benar berhak sebagai penerima dan kemana serta bagaimana pula cara disalurkan puluhan ton BBM bersubsidi yang dipasok oleh Pertamina kepihak SPBU tiap harinya.
Apalagi, kabarnya ditahap awal operasi yang sedang gencarnya digelar oleh Kapolres Kerinci yang baru dilantik AKBP Yuda lebih terfokus pada hal sifatnya pengecekan surat dari setiap kendaraan dan kelengkapan kartu UMKM sebagai pemilik minyak didalam setiap derigen yang ditahan.
Sementara, diketika siang harinya dibeberapa SPBU yang menyalurkan bio solar bersubsidi masih kerap terdengar keluh kesah pelaku UMKM tak sebatas karena jatah pengambilannya telah berkurang, tapi jatah BBM dari kupon yang dikantonginya juga terkadang tak bisa diambil karena alasan dari pihak SPBU minyak telah habis, hingga memunculkan tanya besar dikemanakan 3 tangki bio solar seperti yang dipasok oleh Pertamina ke SPBU Pelayang Raya, minsalnya.
Berdasarkan informasi dari salah seorang sumber yang layak dipercayai, didapatkan keterangan bahwa selain antrian pengisian derigen digelar ketika siang hari, di SPBU Pelayang Raya juga sering terlihat pengisian puluhan bahkan sampai ratusan derigen bio solar ketika malam yang dimulai dari Jam 2 pagi sampai subuh yang diangkut oleh Pick Up dan truk.
“Tak salah bila ada diantara pemilik kartu UMKM menyebut sering tak kebagian jatah karena diketika malam harinya antara pukul 2 pagi hingga subuh bisa sampai tak terhitung jumlah pengisian derigen bio solar yang diangkut oleh pick up dan truk”, singkat sumber sambil berharap sangat agar identitasnya tetap dirahasiakan.
Tak ketinggalan pula hal terjadi di SPBU Kumun terkait penyaluran BBM bersubsidi, karena dari sumber lainnya didapatkan keterangan bahwa sering terjadi keluh kesah pelaku UMKM di SPBU Kumun lantaran pihak SPBU menyebut bio solar tak ada masuk, bahkan terkadang sisupir tangki sedang kemalangan dijadikan alasan penyebab Pertamina tak menyalurkan bio solar yang menjadi hak tiap harinya bagi pelaku UMKM.
“Di SPBU Kumun jatah kupon bersubsidi tiap harinya juga diberikan pada orang tertentu, dan kupon tersebut bisa diambil ketika malam hari disaat kios sepi pengisi BBM”, tambah sumber dan juga berharap sangat agar identitasnya tetap dirahasiakan.@ Yd,Yid, Yi dan Riles.