Deteksi Pos Indonesia, Memasuki tahun anggaran 2022 ternyata di Kota Sungai Penuh tak sebatas hasil pelaksanaan proyek TA 2021 langsung terlihat aduhainya dipandangan mata banyak orang karena secara diam diam beberapa kedok hasil pengerjaannya mulai terkuak sebagaimana mulai tak hentinya menjadi incaran dan sasaran target kerja profesi dari rekan wartawan dan LSM maupun aparat penegak hukum lantaran beberapa pengerjaan terkesan amburadul alias menghamburkan uang negara secara sia sia.
Tapi, hasil pengerjaan proyek penanggulangan dan tanggap darurat bencal juga mulai krak krusuk di Kota Sungai Penuh dengan ambruknya beberapa pengedaman dan pemasangan beronjong oleh hanya karena derasnya tekanan air ketika musim hujan lebat lazimnya terjadi di Kota Sungai Penuh seolah olah penunjukan pengerjaanya tak didukung oleh rancangan tekhnis untuk sebuah rekont dari dampak bencal.
Jadi teka teki dengan jawab tak habis fikir dipemikiran siapapun ketika menyaksikan ambruknya beronjong yang berada disamping jembatan asmara menghubungkan antara cinta Dusun Bernik dengan Rio Jayo Kota Sungai Penuh karena beberapa ikatan beronjongnya yang berisi batu tercampak utuh kedasar sungai sementara angin tidak dan ombakpun tidak terjadi dibagian permukaan jalan Dusun Bernik.
Menurut salah seorang sumber tekhnis yang layak dipercayai bahwa terjadi ambruknya beronjong secara utuh dijembatan asmara Kota Sungai Penuh tersebut diduga karena beberapa hal diantaranya lemahnya rancangan tekhnis terhadap pelaksanaan dan diduga lantaran pengerjaannya amburadul. “Seharusnya menjadi kajian segera oleh dinas Bencal khususnya bidang rekont selaku yang berhak menggelar pelaksanaan fisik darurat penanggulangan bencal agar tak terulang kembali”, tegas sumber teknis tersebut.
Kenapa sampai disebut demikian? Karena, katanya bisa jadi ulah rancangan dari kemiringan pemasangan beronjong secara tekhnis tak sesuai dari mestinya hingga mudah terjadi ambruk secara utuhnya, dan bisa jadi pula karena pengerjaannya masih menggunakan material batu cadas hingga habis masa keroposnya batu menjadi ringan mudah tercampak. “Namanya pengerjaan dikali mestinya batu kali sebagai material yang digunakan bukanlah batu cadas dari gunung rentan terhadap pengaruh air, apalagi harus menghadapi tekanan dari desakannya air”, paparnya lagi.
Tidak itu saja, katanya ambruknya pengedaman dibatang sungai daerah Pelayan raya merupakan bentuk tak beresnya pengerjaan terbukti ambruknya hanya terjadi beberapa meter dibeberapa titik yang melintasi arus sungai dikawasan Desa Pelayan Raya. “Terlepas pengerjaan tersebut adalah proyek provinsi ataupun dari APBN, tapi mestinya jadi kepedulian bersama semua Kota Sungai Penuh karena adanya anggaran bagi proyek tersebut adalah demi Kota Sungai Penuh”, singkat sumber tersebut sambil berharap sungguh agar identitasnya dirahasiakan.@Yd, Tis, Yi dan Rolex.
