Deteksi Pos Indonesia, Sudah hampir seabad digelar tiap tahunnya memperingati hari Sumpah Pemuda, maka sudah sewajarnya pula Pemuda disebut tongkat estapet pembangunan bisa diwujud dari dua asfek yang saling bertaut yakni sejauhmana kesiapan dan kesanggupan generasi sebelumnya melakukan regenerasi dengan sebesar apa kesiapan dan kesanggupan potensi dari anak muda atau pemuda dalam melanjutkan tongkat estapetnya pembangunan. Hingga diharapkan terjadi kesinambungan dan keselarasan kemajuan bernegara yang ada ditangan Pemuda.
Demikian dikatakan oleh Damhar pustaka salah seorang generasi muda terkini dari negeri gudek tigo sepagi dan juga mantan aktivis yang sempat memakai ikatan pita perjuangan merah putih dikepalanya saat tragedi 98 yang dikenal nauzubillah terabas dua belasnya ketika bukicoik mulang read-bersuara menyangkut masa depanmu negeri dan Indonesia milik kita semua.
Lebih lanjut, dikatakannya problem terjadi bernegara selama ini yang mempertontonkan jurus ulur tarik maupun tekan kanan dan sikut kiri antara generasi tua dengan generasi muda ataupun antara senior dengan junior dimasing lembaga dan organisasi sesungguhnya adalah bentuk ketidak berdayaan bernegara ketika menafsirkan makna pemuda sebagai tongkat estapet pembangunan.
“Potensi pemuda bisa efektif dan produktif bila senantiasa didukung dan disuport oleh generasi sebelumnya dengan berbagai saran, pandangan dan solusi terhadap setiap kendala dan masalah terjadi yang dihadapi oleh generasi muda, bukanlah satu sama lainnya saling ngotot dan tanpa mau mengalah dengan kehendak masing sebagaimana kerap dilihat terjadi ketika bernegara, bermasyarakat dan berorganisasi karena disebut bunga sakura tak pernah layu tapi ada masa berseminya dan masa gugurnya”, tegas Damhar pustaka yang tak henti dengan rutinitas berzikirnya sembari menyebut asma Alloh dengan tasbih tulang Onta yang melingkar dilima jemari kanannya.
Ditegaskannya lagi, dengan berbagai program besar yang diluncur dan dicanangkan oleh Pemerintah secara nasional bagi pembentukan potensi SDM diharapkan kedigdayaan dari potensi pemuda sebagai tongkat estapet pembangunan yang telah terbangun secara meluas bisa utuh diberdayakan. “Semakin terbuka dan terciptanya lapangan kerja yang bisa mengurangi angka pengangguran secara tak langsungnya juga bentuk telah berlangsungnya kesinambungan pembangunan regenerasi yang berkelanjutan di Republik ini”, ketus Damhar Pustaka.
Ditambahkannya, tradisi heroik menerpa negara dan anak bangsa ketika bangkitnya reformasi terkesan telah salah dimaknai sampai menyesatkan Indonesia pada tatanan bernegara tak sehat dengan terbentuknya kemauan tiap waktunya pemuda untuk bergejolak dan menyalahkan Pemerintah semata, hingga titik hubung regenerasi dalam memikirkan masa depan bangsa yang ada ditangan Pemuda tak pernah ditemukan.
“Mumpung semua pemuda masih semangat mempertahankan tiga butir Sumpah Pemuda dan dalam rangka memeriahkan HUT Pemuda seyogyanya yang disebut pemuda tak henti menempa potensinya hingga bisa diterima, didukung dan dihargai sebagai tongkat estapet pembangunan, selamat HUT Sumpah Pemuda”, pungkas Damhar pustaka menutupi bincangnya sembari mengenang bagaimana perjuangannya ketika awal bangkitnya reformasi.@Yd,Yid,Yi dan Riles.