Deteksi Pos Indonesia, Banjir musiman yang kerab meluluhlantakkan format kehidupan, usaha dan pertanian masyarakat disekitar aliran Batang Merao terjadi secara kontinew sejak dahin dulu kalanya merupakan momok tak hentinya diapungkan uhang Kincai dimana saja duduk berapat ketika menggunjing Kepala Daerahnya selaku Bupati Kerinci maupun sebagai Wako Sungai Penuh dan Gubernur Jambi.
Lantaran, sudah berabad lamanya persoalan banjir selalu menjadi ancaman alam nomor wahid tiap waktunya berpotensi melanda negeri sealam Kincai selama ini tanpa ada solusi permanent yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Pusat termasuk legislator berasal dari Kincai yang duduk di DPRD Provinsi maupun DPRRI.
Sementara antara Pemkab dan Pemkot selalu terkesan sudah sama seluku dan sepakat pula mengandal jurus lempar bola dengan alasan bahwa persoalan DAS adalah wewenangnya Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, meski dibagian lainnya masing daerah tetap saja terlihat asyik disibukkan mendapat dan berbagi kucuran bantuan serta sumbangan dari Pemerintah Provinsi, Pusat dan lainnya disetiap datangnya musibah banjir yang melanda negeri Alam Kincai.
Adanya janji politik Ahmadi Zubir diketika Pilwako Sungai Penuh yang lalu bahwa dirinya akan segera mengatasi persoalan banjir bila dipercayai memimpin Kota Sungai Penuh, wajar disebut awal dari gerahnya pemikiran bersama yang lebih serius dalam masalah penanganan banjir antara Pemkot Sungai Penuh dan Pemkab Kerinci bersama Gubernur Jambi Wo Haris, karena satu sama lainnya sudah tidak tahan digunjing oleh masyarakat read-netizen di medsos yang dikenal super biasnya nauzubillah minta ampun disetiap ada kegiatan resmi dan tak resminya Gubernur Jambi di Kerinci maupun Kota Sungai Penuh. Hingga Wo Haris juga ikut menyingsingkan lengan.
Upaya keras bersama berjuang sampai kepusat yang dipimpin oleh Wo Haris selaku Gub Jambi ternyata membuahkan hasil dan terjawab sudah dalam kata sambutan PJ Bupati Kerinci ketika pembukaan MTQ Ke-53 Tingkat Provinsi Jambi di Dermaga wisata kasih Wo tak pernah habis, Danau kerinci disampaikannya bahwa pekerjaan normalisasi sungai Batang marao dari hulu ke hilir akan segera tuntas di kerjakan pada tahun 2025.
“Pemerintah pusat sudah menganggarkan 45 milyar untuk normalisasi sungai Batang marao dari hulu ke hilir dan pekerjaan sungai Batang marao akan segera di kerjakan pada tahun 2025.”.ungkap Pj Asraf.
Dijelaskannya, bahwa bisa terselenggara rencana realisasi normalisasi sungai Batang Marao adalah berkat kerja keras dan kerjasama antara pemerintah Kota Sungai Penuh, pemerintah kabupaten kerinci serta Pemerintah Provinsi Jambi.
“Ini berkat kegigihan dan kerjasama antara walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir, pemerintah kabupaten kerinci dan Gubernur Jambi Alharis dalam memperjuangkan penanganan masalah banjir dan mudah – mudahan nantinya banjir tidak terulang lagi.”harapnya.
Dikesempatan terpisah, Wako Sungai Penuh Ahmadi Zubir menyampaikan hal yang sama, ditambahkannya khusus dalam wilayah Kota Sungai Penuh digelar normalisasi Sungai Batang Merao mulai dari Tiga Desa Tanjung terus Tanah Ksmpung sampai pinggir Air Kumun Debai.
“Jenis pekerjaannya adalah pengerukan dasar sungai yang sudah mendangkal dan perluasan bahu sungai yang sudah menyempit”, kata Wako Ahmadi.
Ditambahkannya lagi, bahwa Kota Sungai Penuh juga menggelar program pencegahan banjir dengan pola atau sistim natural. “Menggelar berjuta pohon, membuka kawasan kolam ikan dan lainnya guna sebagai penahan dan wadah tempat menyimpan air ketika datang musim hujan”, pungkasnya.@Yd,Yid,Yi dan Riles.