Deteksi Pos Indonesia, Guna meluruskan selingat selingut read-isu mencuap menyangkut banjir terparah Kincai dalam masa setengah abad ini yang mengait ngaitkannya dengan pembangunan PLTA Merangin Hidro Kerinci, Kamis 25/1 Bagian Humas PT MHK yang dihadiri oleh Kapolres Kerinci beserta jajarannya gelar cofee morning sekaligus jumpa Pers dengan awak Media liputan dan terbitan Kerinci maupun Kota Sungai Penuh notabenenya insan yang dikenal bacikaraunya bukan main super aduhai ketika terjadinya banjir yang menggenangi lebih separoh negeri sealam Kincai.
Dalam sambutan singkatnya, Kapolres Kerinci AKBP Muhamad Mujib, SIK,SH menyampaikan bahwa meski dirinya mesti menggelar tugas luar daerah dan harus berangkat siang ini juga, tapib tetap meluang kesempatan singkat menghadiri acara cofee morning digelar oleh PT MHK sebagai bentuk cinta dan pedulinya terhadap negeri sealam Kincai. “Sukses Cinta dan kepedulian itu bisa berlangsung, tentu bila mendapat dukungan penuh dari kalangan Pers selaku tangan kanan daerah terutama ikut mendukung terselenggaranya stabilitas daerah.
Disamping stabilitas menghadapi Pemilu, kata Kapolres Kerinci kenyamanan bagi investor dalam menanamkan usahanya di Kerinci dan Kota Sungai Penuh juga lebih penting untuk sama dijaga dan dipelihara. “Kerjasama dari insan Pers sangat diharapkan, bila ada masalah janganlah diperuncing dan dibesar besarkan hingga melebar tak keruan, hendaknya bisa diselesaikan dan didapatkan solusinya”, tutup Kapolres sembari berpamitan meninggalkan acara cofee morning.
Hal senada juga disampaikan oleh Asrari Kabag Humas PT MHK, dengan tegas dikatakannya lagi bahwa selama ini pihak PT MHK lebih memilih diam terkait bagana dan bagini tudingan yang diluncurkan dimedsos termasuk oleh Media yang mengait ngaitkannya dengan banjir terjadi di Kincai. ” Dengan adanya cofee morning sekaligus jumpa Pers antara PT MHK dengan para Wartawan diharapkan semua bisa jelas dipahami oleh masyarakat melalui kerjanya Pers”, singkat Asrori.
Dijelaskannya, bahwa pembangunan PLTA yang sudah mencapai 83,6% belum ada jenis pengerjaan membuka pintu air dari danau Kerinci, dan bagaimana bisa ditutup seperti heboh diminta dan diberitakan oleh Media. “Itu adalah kata kunci yang mesti dipahami lebih dulu agar masalah tidak melebar secara tak keruan”, tegasnya lagi.
Kemudian, dijelaskannya lagi dari pengerjaan yang belum selesai diantaranya adalah jenis coran sekitar 50.000 kubik termasuk pintu airnya belum dibangun. “Dengan kata lain pembangunannya belum selesai, maka terlalu berlebihan bila disebut banjir Kincai karena adanya PLTA, sementara pembangunannya belum berfungsi”, ketusnya.
Adanya pengalihan arus sungai dalam kawasan pengerjaan, jelasnya semua telah dibangun sesuai kajian dengan ukuran luasnya mencapai 6 M. ” Ketika masa banjir sampai saat ini air mengarus berjalan lancar dan tidak terjadi luapan dipermukaan terowongan pengalihannya”, ketusnya lagi.
Saking detail dan terarahnya panjang lebar paparan tekhnis pengerjaan PLTA yang disampaikan oleh Asrari tak sebatas membuat para wartawan super aduhai jadi tak berkutik, malah pertanyaan wartawan yang sudah beralih pada hal sifat sosialnya terhadap masyarakat terkena dampak banjir berhasil disikat habis oleh jawaban yang diberikan oleh PT MHK.
“Ria jadinya bila bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat disebut sebutkan kepada orang banyak, semua telah tahu dan merasa apa yang bisa diberi untuk daerah termasuk masyarakat selama ini, apalagi diketika terjadinya musibah banjir”, jelasnya. ” Iyo pulo kato PT MHK itu kaw, kemurahan hatinya juga sangat dirasa oleh awak Media, hingga disetiap ada jumpa Persnya serasa mau penuh gedung apapun yang digunakan karena dipadati oleh semua awak Media tanpa kecuali wartawan dari seluruh penjuru bukit sarang tupai juga sudah turun gunung ikut bergabung biar disebut dan dipandang ikut berpartisipasi”, sergah hantu air dengan bisik dan gelak kakahnya ntah dari mana pula datangnya.
Secara Vullgarnya, pihak PT MHK membantah ada kaitan dan keterlibatan sengajanya dengan usaha galian C sudah jadi tetangga mesranya dewan Kerinci yang berkantor diujung ladang yang diduga telah memporak porandakan Tanah sikudung karena terkena dampak longsor. “Sebelum menggelar kerjasama dengan usaha galian C, terlebih dahulunya digelar survey izin usaha dan kualitas produksinya, sementara hasil usaha galian C uhang Sulak jauh dari kualitas produksi usaha galian C di Pessel, hanya karena Pemkab dan dewan Kerinci minta agar usaha dan masyarakat Kerinci diperhatikan, maka terjadilah kerjasama dengan usaha galian C disiulak”, jelasnya.
Hebatnya lagi, selaku Perusahaan berkelas nasional dengan gamblangnya PT MHK menyatakan diri siap membantu Pemkab maupun Pemkot menggelar normalisasi sungai. “PT MHK punya alat dan fasilitas, semua tergantung proposal yang diajukan oleh Pemerintah daerah seperti menggelar normalisasi sungai”, terangnya.
Bagian humas PT MHK juga memberi tahu bahwa pihaknya masih memiliki stok Sembako bantuan perusahaan yang mau dibagikan kemasyarakat terkena dampak banjir. “Rencananya hari Sabtu ini sembakonya dibagikan kembali kepada masyarakat, bila ada rekan Pers yang mau ikut dan berpartisipasi dipermonggokan”, tawar Asrari Kabag Humas PT MHK.
Dibagian lainnya, Deteksi Pos Indonesia juga berusaha mengonfirmasi salah seorang sumber yang layak dipercayai guna mendapat kata kunci kenapa sih musibah banjir sampai begitu parahnya terjadi dikincai belum lama ini, dijelaskan oleh sumber bahwa menurut BMKG curah hujan di kincai tiap harinya adalah kisaran 200 ml, ketika hujan lebat kemarennya terjadi tingkat kecurahan 400 ml, dan kecurahan memuncaknya mencapai 500 ml. ” Dengan tingkat kecurahan hujan mencapai 500 ml, tanpa bisa dibendung lagi alam Kincai yang berada dicekungan diguyuh merata oleh air lantaran pembangunan terkait pengaturan arus airnya yang masih belum memadai”, singkat sumber.@Yd,Yid,Yi dan Riles.