Dengan dikucurkan anggaran tidak tanggung tanggung besar jumlahnya oleh negara bagi penyelenggara Pemilu seperti Pilkada serentak belum lama ini, tentu menyirat harapan besar bagaimana tahapan demi tahapan bisa berjalan lancar dan sukses serta mendapatkan hasil Pemilu yang berkualitas.
Khusus secara intelijen jauh harinya sudah dipredeksikan bahwa heroiknya Pilwako Sungai Penuh bakal terjadi pada hari H nya pemilihan, terbukti terjadinya gejolak di Kumun dan Koto Baru ketika penghitungan suara, hingga kembali mencatatkan Kota Sungai Penuh sebagai daerah rawan komplik Pemilu secara nasional.
Maka, dapat dikatakan gejolak tersebut berpotensi muncul karena ada sebab dan musababnya dengan membaca rentetan persoalan terjadi sebelumnya, lebih tepatnya disebut dengan istilah tak akan ada asap bila tak ada apinya.
Disatu sisi, patut diberi apresiasi kepada pihak Kepolisian yang didukung oleh TNI telah tanggap menghadapi dan mengatasi gejolak yang muncul ketika hari Pemilihan Wako dan Wawako Sungai Penuh, hingga Kota Sungai Penuh kembali terlihat nyaman dan aman pasca Pemilihan.
Sementara, disisi lainnya adalah suatu yang menyedihkan bagi semua Kota Sungai Penuh karena ada diantara saudara, karib kerabat atau sejawatnya terpaksa mendekam sementara dalam kandang situmbin read-tahanan lantaran lalainya secara spontan ketika hari Pemilihan.
Telah menjadi persoalan baru bagi Kota Sungai Penuh yang mesti segera diselesai dan didapatkan solusinya oleh semua kita terutama oleh semua Paslon peserta Pilwako beserta team pemenangannya termasuk KPUD dan Bawaslu Kota Sungai Penuh karena gejolak demikian bisa terjadi lantaran berkaitan dengan masingnya.
Begitu pula, terhadap pihak Kepolisian terutama Polda Jambi yang sedang menangani perkara komplik Pilwako diharapkan bisa bermurah hati dalam menyikapinya, karena bisa munculnya gejolak tersebut lantaran sebut saja dengan istilah Pilwako Sungai Penuh 2024 telah berlangsung agak sedikit aduhainya.
Damailah semua Kota Sungai Penuh, dan danailah semua kubu yang bersaing dalam Pilwako 2024, karena Pemilu atau mau disebut Pilwako adalah demi dan untuk rakyat, bukannya untuk menyiksa rakyat atau masyarakat dan bukan pula untuk memporandakan daerah. Amin semoga, penulisnya katakan sajalah orang jauh tapi dekat dihati namanya.@Yd,Yid,Yi dan Riles.