Deteksi Pos Indonesia, Kepedulian dan keseriusan seseorang calon Pemimpin dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya adalah perhatian dan pergerakannya terhadap masyarakat terutama saat masyarakat terkena musibah.
Jadi sebuah tanda tanya besar, saat terjadi bencana banjir dan longsor yang meluluh lantakkan format kehidupan dan usaha serta pertanian masyarakat di Kota Sungaipenuh belum lama ini, sejumlah tokoh Politik seperti, Fikar Azami, Alfin, Pusri Amsyi dimana dan kemana, termasuk Alvia Santoni, wakil walikota Sungai Penuh juga dinilai kurang gencar ikut menangani bencana yang terjadi di kota Sungaipenuh.
Demikian diungkapkan Egil Pratama, salah seorang Mahasiswa Universitas Jambi, menurutnya bencana yang terjadi adalah merupakan tanggung jawab bersama, terutama tokoh masyarakat, disamping pemerintah. “Ini fakta, saat banjir dan longsor beberapa waktu lalu, beliau-beliau ini dimana dan kemana,” sebut Egil.
Bukan bermaksud ingin membanding-bandingkan kelima pasangan calon pemimpin Kota Sungai Penuh yang akan bertarung pada Pilwako 29 November mendatang. Namun, dia berharap agar bisa menjadi bahan pembading dan barometer bagi masyarakat dalam memilih pemimpin kedepan. “Beda dengan pak Ahmadi Zubir, Ia tanpak aktif dari pagi hingga malam hari membantu masyarakat, terutama korban banjir kala itu,” papar Egil.
Hal senada juga disampaikan oleh Putra Hilman, salah seorang warga kota Sungai Penuh, ditambahkannya saat terjadi bencana banjir di Kota Sungai Penuh, dirinya melihat kurang mendapat kepedulian dari tokoh-tokoh politik. “Saat bencana terjadi, pak Ahmadi turun langsung kelapangan membantu masyarakat, tidak kenal lelah, siang dan malam. Sementara, calon pemimpin kota Sungai Penuh yang lainnya, kemana,” Putra, balik bertanya.
Dia juga menyayangkan saat itu, kepedulian Wali Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir dalam menangani masalah bencana, malah di buly oleh orang-orang yang tidak senang dengan beliau. “Aneh, waktu itu beliau Ahmadi Zubir-read sudah berupaya maksimal, baik pikiran, maupun tenaga. Malah dibully di media sosial oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,” ungkap Putra, menyesali.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, masyarakat Kota Sungaipenuh, tentunya bisa menilai semua calon yang ikut andil dalam kontestasi pada Pilwako mendatang. “Kami masyarakat bisa menilai, siapa yang serius dan peduli, dan siapa yang baik saat ada maunya”, tutupnya.
Pernyataan demikian juga disampaikan oleh Mapuciuk salah seorang masyarakat Rawang, dikatakannya meski Rawang punya Pusri dan Asma, tapi yang menjadi pertimbangan masyarakat awam lebih tertarik memilih untuk mendukung Ahmadi karena kepeduliannya terhadap Rawang.
“Dalam masa dua tahun Pemerintahannya, Ahmadi telah menunjuk kepedulian besar terhadap Rawang, baik itu sektor pembangunan maupun diketika masyarakat ditimpa musibah, malah dirinya yang terjun langsung guna membantu masyarakat seperti ketika musibah banjir melanda beberapa waktu lalu”,kata Mapuciuk.
Ditambahkannya, tak bermaksud terlalu deras ingin menyebut terpijak gunung arang hitam tapak dan terpijak gunung kapur putih tapak, tapi kepedulian yang ditoreh oleh Ahmadi telah memiliki nilai dan sentuhan sosial yang tinggi dalam merenggut hati masyarakat Rawang jelang Pilwako 2024.
“Iya, Ahmadi telah berhasil mulus merenggut hati masyarakat Rawang dengan kepedulian besarnya, karena disebut merenggut hati masyarakat sesungguhnya adalah kesanggupan seseorang calon pemimpin untuk bisa memahami dan mendapat solusi terhadap keluh kesah dan jerit tangisnya masyarakat, seperti sikap yang ditunjukkan Ahmadi ketika masyarakat Rawang basikambut karena dilanda musibah banjir beberapa waktu lalu”, pungkas Mapuciuk sambil memilin ujung kumis tipisnya terlihat mulai tumbuh jarang jarang.@Yd,Yid,Yi dan Riles.