Deteksi Pos Indonesia, Dengan telah ditetapkannya Nomor Urut untuk masing Paslon Wako dan Wawako oleh KPUD Kota Sungai Penuh mengisyaratkan bahwa perseteruan antar kolega, kroni bahkan suku dan kalbu disetiap larik serta dusun dalam beberapa wilayah pemilihan tak bisa dielak lagi, karena masing ulu balang dengan team pemenangan sudah saling mengibarkan bendera sekali layar terkembang pantang surut kebelakang.
Kondisi ini tidak saja membuat beberapa wilayah dan negeri dalam Kota Sungai Penuh jadi mencekam tanpa ada lagi tuwek dengan tanyo apalagi senyum dengan sapa antara yang beda kubu dan dukungan. Bahkan, dipredeksikan tak sedikit pula diantara warga masyarakatnya yang secara diam diam berusaha mencari suaka politik kewilayah dianggap aman dan nyaman tanpa ada sengketa dan perseteruan politik antara sesama.
Demikian dikatakan oleh salah seorang pemerhati sosial dan politik Kota Sungai Penuh, katanya besar tak mau disebut gelarnya dan kecilpun tak mau disebut namanya dengan alasan semata demi menjaga stabilitas daerah jelang Pilwako 2024.
Lebih lanjut, dikatakannya ini berpotensi terjadi lantaran menyaksi beberapa kubu sudah terkesan bermain kerat kayu dalam merenggut massa tanpa ada lagi etika yang humanis. Hingga, membuat ketidak nyamanan bagi warganya untuk berpolitik dan berdemokrasi.
“Intinya, terjadi imigrasi politik di Kota Sungai Penuh karena rasa ketidak nyamanan dan juga ingin tetap berada dipihak yang berpeluang besar menang dengan hasil Pemilu diraih lantaran jenuh dengan kekalahan”, jelasnya.
Imigrasi itu berpotensi terjadi, katanya digelar oleh kelompok minoritas atau pendatang dan kelompok pribumi yang sudah merasa tersinggung karena perseteruan secara tidak tentu pelarah antar suku dan kalbu ulah soal Pemilu.
” Ini semua akibat basikabutnya masing suku dan kalbu ingin menjulurkan jagoan masingnya ketika mengapungkan bacalonnya, hingga tak bisa dielak lagi terjadi perpecahan politik secara besar dibeberapa wilayah dalam Kota Sungai Penuh setelah penetapan nomor urut Paslon”, tutupnya.
Hal senada, juga disampaikan oleh Mbah Min salah seorang urang balai yang dikenal tiap harinya lalu lalang dari satu kedai kopi kekedai kopi setengah air penuh lainnya, ditambahkannya menyaksi derasnya persaingan memperjuangkan Paslon dari suku dan kalbu ditiap larik dan dusun masing bisa berdampak terhadap pendatang.
“Iya, pelampiasannya bisa saja terjadi pada masyarakat pendatang, lantaran satu sama lainnya sudah terbentur dan kusut oleh persaingan ketatnya persaingan antara suku dan kalbu masing”, ketus Mbah Min.
Untuk itu, diharapkannya agar masyarakat pendatang yang bermukim diwilayah terjadinya sengketa antara suku dan kalbu peserta Pilwako supaya bisa membawa diri, dan jangan ikut ikutan perseteruan politik diantara sesamanya.
‘Diantara suku dan kalbu nantinya mereka bisa kembali baik dan akur setelah Pemilu, tapi terhadap setiap masyarakat pendatang akan beda jadinya nanti karena pengalaman Pemilu sudah membuktikan, semoga Pilwako Sungai Penuh bisa berjalan lancar, aman dan sukses dengan hasil berkualitas yang ada manfaat besarnya”, pungkas Mbah Min.@Yd,Yid,Yi dan Riles.
