Deteksi Pos Indonesia, Kedewasaan Ahmadi Zubir selaku Wako Sungai Penuh terkait jabatan dan pejabat eselon dilingkup Pemkot yang dipimpinnya sudah terlihat diawal tahun pertama masa Pemerintahannya tanpa mau membabat habis kabinet buatan pemerintahan sebelumnya, bahkan tak sedikit pula jabatan kosong ditinggalkan oleh pejabat dirolling yang belum terisikan. Bukti nyata bahwa Ahmadi Zubir bukanlah Kepala Daerah yang rakus dan tamak dengan kuasa dari hak prerogatif disandangnya.
Demikian dikatakan oleh salah seorang pemerhati politik dan pemerintahan Kota Sungai Penuh sebut saja besar tidak mau disebut gelarnya dan kecil tak mau pula disebut namanya dengan alasan semata demi menjaga stabilitas dan kelangsungan bermasyarakat di Kota Sungai Penuh.
Lebih lanjut, dikatakannya sikap yang ditunjukkan oleh Ahmadi Zubir Wako Sungai Penuh itu juga bentuk ketaatannya menegak regulasi dengan kesanggupan memenuhi apa yang disebut penempatan pejabat eselon yang harus teruji dan berkualitas yang ada manfaat besarnya bagi setiap perubahan dan kemajuan mesti diraih.
“Bicara pengangkatan pejabat eselon bukanlah seperti mudahnya menjual kacang goreng dijalan, tapi suatu pekerjaan regulasi yang harus memenuhi unsur efisiensi, efektifitas yang ramping dan berdaya guna yang ada manfaat besarnya bagi setiap perubahan dan kemajuan diraih”, jelasnya
Dijelaskannya lagi, walau tak percis sama dengan istilah orang dusun menyebut sebelum masak jangan dulu dimakan dan belum paham janganlah terlalu sasumbar ingin berargumen terkait pembentukan kabinetnya Ahmadi Zubir, tapi setidaknya diera reformasi ada sebuah teori umum yang mesti dipahami bahwa setiap yang berkaitan dengan Pemerintahan ada aturan dan UU yang mengaturnya.
“Kan lucu jadinya, bila ada masyarakat yang nekad dan sampai hatinya bacikarau bagana bagini terkait pembentukan lembaga dan penempatan pejabat yang dipimpin oleh Ahmadi karena semua ada kajian dengan asesmen yang menentukan”, ketusnya.
Dibagian lain, katanya dengan masih banyaknya kekosongan jabatan eselon dilingkup Pemkot Sungai Penuh secara tak langsungnya bentuk kehati hatian dari Pemerintahan Ahmadi Zubir mewujudkan roh sesungguhnya yang terkandung didalam regulasi mengatur tentang pemberhentian dan pengangkatan pejabat eselon dilingkup Pemerintahannya. “Bukanlah bentuk kerakusan dan tamaknya penguasa terhadap hak prerogatifnya dalam menempat dan mengangkat pejabat yang bisa dengan sekehendak hati dan perutnya saja, kan begitu”, pungkasnya sembari memilin ujung kumis tipisnya terlihat mulai tumbuh jarang jarang.@Yd,Yid,Yi dan Riles.