Deteksi Pos Indonesia, Ada pituah alias gurindam dua belas orang dahin read-dulu masa kini dari negeri Melayu Daun Kopi yang terkenal dengan daun serbuk kawonya menyebut apabila telah berkukuk ayam dari Kanyaho pertanda negeri nak iluk pulo, sesungguhnya bermaksud apa bila telah mendapat pandangan, saran dan wejangan dari Tanah Besar Hamparan Rawang maka secara adatnya diyakini mampu dipercayai mengelola dan memimpin masyarakat negeri sealam Kincai secara benar dan baik.
Terlepas dari mana datang dan asal usul yang bersangkutan, selagi dirinya mewakili negeri Sealam Kincai mulai dari Penetai Pematang Lingkung sampai Telun Berasap Tanah Sikudung, dan mulai dari Air Panas Sungai Deras tempat pemandian ulu balang sungut melintang sampai Air Terjun arah ke Tapan tempat pemandian Siak Lengih, serta mulai dari RKE tempat Imau Kinci keluar malam sampai Danau Kaco tempat Imau Kinci keluar siang, maka bisa melekat dengan panggilan dan sebutan ayam dari Kanyaho yang berkedudukan di Tanah Sibingkeh Besar Hamparan Rawang, karena di Rawang lah tempat duduk berapatnya pembesar dan tokoh serta tunggu negeri dalam memikirkan bagaimana kemaslahatan bagi masyarakat sealam Kincai.
Kemajuan zaman dengan ragam kepentingan masing diri telah membuat person yang menjadi potensi dimiliki sealam Kincai seperti nasibnya tak henti dikutuk oleh Alquran 30 juz ketika bicara debutnya mewakili sealam Kincai, karena satu sama lainnya telah terjerumus pada ragam kepentingan tak pernah sampai terwujud karena telah menyepelekan pituah dari orang dahin masa kini.
Buktinya, tak sedikit diantara tokoh dan pembesar sealam Kincai yang gigit jari dengan kondisi hidup segan mati tak mau dan keatas tidak berpucuk kebawah tidak berakar sedangkan ditengah tengah sudah menumpuk sarang tupai ulah dahsatnya pengaruh setan terkutuk yang menyeringai disetiap datangnya ajang Pemilu, sementara satu sama lain tak henti menuai kegagalannya dalam merenggut simpati dan dukungan dari masyarakat yang ada dikampung halamannya sealam Kincai seperti ketika perebutan suara di Pemilu Eksekutif dan Legislatif tingkat Provinsi maupun Nasional selama ini.
Tragisnya lagi, akibat dari tidak kompaknya masyarakat sealam Kincai tersebut telah memberi peluang besar bagi masyarakat dari daerah luar yang ada dalam wilayah Provinsi Jambi guna mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat negeri sealam Kincai tak ubahnya seperti mengutip istilah saudara kita dari Minang yang menyebut awak punyo barang tibo disarawanyo merek atau namo urang.
Pasalnya, disebut uhang Kincai yakni Kota Sungai. Penuh dan Kabupaten Kerinci tak sebatas dikenal memiliki potensi handal dan sangat berpengaruh sampai tingkat Pusat, tapi juga memiliki jumlah mata pilih terbanyak yang bertebaran dalam wilayah Provinsi Jambi. Mirisnya, disetiap ajang Pemilu tingkat Provinsi dan Nasional masingnya tak ubahnya seperti gertak sambelnya meriam buluh dengan dentumannya nauzubillah minta ampun ngerinya ketika meluncurkan peluru yang hanya berisi angin.
Dengan digelarnya pertemuan dan silaturrahmi H.Syafril Nursal bersama tokoh, pembesar, pemuda dan masyarakat Rawang sekaligus dialog bersama terkait persoalan negeri yang bertempat di Gedung Serba Guna Hamparan Rawang, diharapkan bisa menjadi awal dari upaya membangkit batang terendam guna mengangkat kembali kebesaran dari marwah dan gezah alam Kincai yang dikenal kompak dengan segala kemajuan dan selalu menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan diantara masing dan sesama uhang Kincai yang serba majemuk,Selasa 6/2.
Terlebihnya ketika dalam sambutannya sang Jenderal H.Syafril Nursal memaparkan bahwa pengalaman dan jabatan di Kepolisian yang telah diembannya sampai memasuki masa akhir pensiun rasanya tak berlebihan bila siapapun akan menerima, mendukung dan memberi apresiasi terhadap hasrat besarnya yang belum tercapai yakni mengabdi dan berbuat bagi kampung halamaannnya Negeri Sealam Kincai.
Semangat yang dibawanya itu sesungguhnya hakikat dari apa yang disebut sukses dari pembangunan bernegara yakni bila telah tumbuhnya rasa memiliki, hingga ada rasa tanggung jawab untuk menjaga, memelihara dan meningkatkan segala potensinya yang ada manfaat besarnya bagi setiap kemajuan.
Apalagi disetiap dan dimana duduk berapatnya dengan saudara dan karib kerabat sealam Kincai H.Syafril Nursal tak sekedar puas dengan bincang tentang kemajuan yang diraih negeri, tapi selaku purnawirawan Polisi kejelian dari intelijennya tak mau lengah dalam menunjuk kepedulian terkait persoalan dan kendala apa sih sesungguhnya terjadi dikehidupan bermasyarakat sealam Kincai guna bisa didapatkan solusinya
Hal itu terlihat jelas ketika H Syafril Nursal merespon persoalan terkait pemberdayaan bagi terbukanya peluang lapangan kerja wanita dan masalah banjir yang dipertanyakan oleh peserta dialog. Meski, dirinya tidak terlalu vullgar memberi jawaban karena sesuatu yang bisa dipahami lantaran kafasitas yang disandangnya masih selaku Ketua HKKN. Tapi, ketertarikannya untuk bisa fokus pada tema tersebut merupakan bentuk bahwa dirinya sangat paham apa itu yang disebut memikir kemajuan bernegara.
Kenapa sampai disebut demikian? Karena, sebagai uhang Kincai terlalu aduhainya bila ingin bicara asfek yang dikelola oleh Pemerintah demi kemajuan daerah sebelum menyadari bahwa kemajuan akan bisa diraih bila ketersediaan dan kesangguupan anggarannya memadai serta persoalan apa tak henti menyelimuti guna didapatkan solusinya .
Bahwa, secara personnya tanpa perlu diragukan lagi setiap uhang Kincai pasti bisa dan mampu membawa maupun mengembang diri kapan dan dimana saja berada. Tapi,, namanya kemajuan bagi sealam Kincai dalam bernegara tentu ada alur dengan patut dan aturan serta mekannismenya yang mesti dipahami. Apalagi, dari salah seorang birokrat yang layak dipercayai didapatkan info setiap urusan dikementerian sangat berpengaruh pada koneksitas dimiliki seperti keterwakilan di DPRRI.
Dengan terdaftarnya H.Syafril Nursal selaku Caleg Demokrat Nomor Urut 2 untuk DPRRI Dapil Jambi diharapkan dendam membaranya demi kampung halaman tercinta negeri sealam Kincai beserta kemajemukannya bisa terwujud dalam memekarkan kembali kabupaten Kerinci demi ketercukupan anggaran pembangunannya, serta antisipasi terhadap banjir telah menjadi penyakit mengarat berabad lamanya dialami oleh negeri sealam Kincai. Hingga potensi pertanian menjadi salah satu andalan tetap produktif dan bagaimana bisa memikir apa lagi yang mesti dibangun mampu berjalan dan terlaksana sebagaimana diharapkan karena ketercukupan dana dengan dimekarnya kembali Kerinci menjadi Kerinci Mudik dengan Kerinci Hilir.
Bukankah prisip dan roh yang terkandung didalam UU tentang Pemekaran adalah bagi percepatan dan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja dan bagaimana bisa terselenggaranya pelayanan publik secara prima sebagaimana sukses pembangunan yang ditunjuk oleh Kota Sungai Penuh., kan begitu. “Tidak salah lagi bila kiranya naluri kepemimpinan Bang Safril kuauk ndak ngata ade ika ngartai mane careu kemajuan Kincui inoih akau tepauk sagin tuloi dipahami jelauh mane angi dikate emas dengan tembagoi, ditambah pula dengan kicoik akaw ludoih muncunyu sebik siduiknyu tahu sepayeh kite mikui mane sealam Kincui inoih bisa majui, kan sekiteuh Kaw”, sergah pulo penunggu bukit kemintang yang diikuti dengan gelak tawa dan kakahnya.
Dengan adannya kata kunci yang telah dikilaskan oleh Bang H.Syafril Nursal dalam memikir dan berbuat demi kemaslahatan sealam Kincai yang super majemuk diharapkan bersama H.Syafril Nursal setiap jerit dan tangis Kincai selama abad lamanya bisa terobati dengan segala kemajuan daerah yang diraih Subhanaloh iya Alloh, mudahan semua Kincai bisa memakluminya dan tak termasuk orang yamg dilaknat oleh tuhan karena lalai dengan peringatanNYA tiada gunanya engkau mengajar dan menunjukkan orang telah aku butakan mata hatinya.
Silaturrahmi dan dialog H.Syafril Nursal dengan tokoh dan pembesar Hamparan Rawang dengan moderatornya buya Iswandi juga dihadiri oleh Kombes Pur.Pol Sukman, Armidis Ketua Tim Pemenangan serta Surya Dharma dan Can Caniago dari komunitas Pur Ambon Demak beserta Fisikolog Tim Pemenangannya H.Syafril Nursal. Selamat berjuang bang H.Syafril Nursal semoga cita besarnya senatiasa ada manfaat besarnya bagi kemajuan yang diidam idamkan oleh sekalian masyarakat negeri sealam Kincai termasuk diminta bagaimana pemikiran besarnya ketika duduk berapat bersama dengan para Caleg DPRD dan DPRRI berasal dari Kerinci dan Kota Sungai Penuh yang dikenal aduhai lenggok itik selatinya disetiap datang masa Pemilu. Amin, semoga Penulisnya katakan sajalah orang jauh tapi dekat dihati namanya..@Yd,Yid,Yi dan Riles.