Deteksi Pos Indonesia, Terlepas bagaimanapun pedih, kecewa dan sakit yang dirasa oleh pendukung dan simpatisannya Jokowi karena cinta dan harapan besarnya bagi Indonesia kedepan telah dibangun bersama ternyata dihadapi oleh kenyataan pilu dimasa penghabisan jabatannya terkesan Jokowi telah beralih hati karena Gibran didesak oleh putusan MK terkait usia pencalonan Presiden hingga dirinya terpaksa ikut berseteru dalam menghadapi Pilpres RI 2024.
Tapi, selaku pendukung dan simpatisan Jokowi yang bertahan dengan prisip dan kesetiaan bahwa Ganjar lah sesungguhnya yang pantas dipercayai melanjutkan program besar Jokowi, hendaknya bisa menunjukkan kedewasaan dan legowonya terkait anggapan bahwa Gibran sudah tidak seperti yang dulu lagi, karena demikian adalah suatu yang terbangun seiring dengan begitu adanya pola dan bentuk mesti dilakukan oleh kubu sananya.
Mengingat, ada pendapat yang menyebut bila suatu kelompok merasa diantaranya tertekan dan tidak bisa melawan, maka pada suatu kesempatan diantara lainnya pasti ada yang merontak karena tidak puas, meski nyata karena adanya kelemahan dan kelalaian dari kelompoknya, tak ubahnya ketika menyaksi beda antara debat Pilpres dengan gejolak debatnya Cawapres yang ditunjukkan oleh Gibran.
Yang lebih penting lagi dari itu, bila semangat demi Indonesia masa kedepannya benar benar terpatri dengan tujuan besar Jokowi bersama Ganjar hendaknya pendukung dan simpatisan Jokowi yang tak ingin cinta setianya ternodai supaya bisa segera much on karena yang namanya cinta sudah melekat seperti untuk Indonesia bukanlah berarti harus selamanya bersama kecuali semangat besar Jokowi menuju Indonesia Emas sebagai negara besar dan maju dunia yang dinilai ada pada Ganjar bersama Mahfuz harus bisa dipertahan dan diperjuangkan.
Tak ada gunanya pula saling menyakiti, apalagi menyakiti orang yang sesungguhnya sedang tersakiti, karena Jokowi itu bukanlah orang sembarangan tapi beliau adalah bapak bangsa yang telah teruji kualipikasinya terhadap hal sensitif dan harapan yang berkembang ditengah kehidupannya orang banyak, tentu beliau lebih merasa dan bahkan sudah tahu benar kondisi sesunguhnya dihati rakyat jelang Pilpres tanpa kuasa untuk diluapkannya, terlebih kepedihannya menyaksi bagaimana pendukung dan simpatisan yang empati dengan programnya sudah terlanjur terpecah karena Pilpres.
Tak ketinggalan, terhadap lainnya termasuk Partai dan pembesar bangsa yang berada digaris perjuangan Ganjar dengan Mahfuz diharapkan untuk bisa selalu menunjuk andil dalan menjernihkan keadaan karena tiap detik waktu yang berputar sesungguhnya adalah peluru yang harus selalu dimanfaatkan untuk bisa merenggut sukses dalam setiap perjuangan dengan segala debut dan aksi besar yang harus bisa dibuat dan dilakukan ditengah masyarakat demi langgengnya Ganjar Mahfuz menghadapi Pilpres 2024.
Secuil kesah dengan pandangan seperti ini adalah sesuatu yang sangat disadari bisa membuat murka bagi sebagian pendukung dan simpatisan Jokowi yang dikategori pendek sumbunya karena mungkin tak pernah mengecewakan dan tak mau dikecewakan dengan beralih hatinya Gibran, tapi dengan ainul yaqin dan haqqul yakqnlah pada Alloh tuhan yang maha esa diatas segalanya tidak pernah tidur, apalagi bila itu benar benar semata demi cita cita besar bagi setiap kemaslahatan dimuka bumi ini. Amin semoga, salam kerukunan antara umat beragama dan bangsa dari bumi Alam Kincai, dengan doa bersama semoga sehat selalu Jokowi Presiden RI sembari mengutip sebuah pesan pemersatu uhang Kincai menyebut Idaik baso kinai ingauk jugoi baseu lame sebik siduik puloi manyau angi ndek ngate sireboi manaih buoih renyu namun namiunyu bupaduik tetap kite bupaduik.@Yd,Yid,Yi dan Riles.