Deteksi Pos Indonesia, Luar biasanya Ahmadi Zubir dengan kesanggupan dua kali ikut Pilkada Kota Sungai Penuh dan mampu mendulang suara menakjub yang bisa diperolehnya merupakan bentuk diri serta pribadi yang susah ditebak dan diukur kesanggupan dari segala asfek. Hingga, tak heran dimasa pertengahan jabatannya selaku Wako Sungai Penuh Ahmadi Zubir diguyur oleh beragam tudingan terkesan menerka dan mengada secara sepihak guna mendiskriditkannya.
Hebatnya lagi, Ahmadi Zubir tak mau ambil pusing terhadap setiap rumor dan isu bagana bagini yang sengaja ditujukan kepadanya, karena mungkin dirinya paham dan sadar bahwa disetiap ketinggian tak sebatas sepoi angin yang dianggap selalu menemani, bahkan terkadang ancaman badai dengan punting beliungpun selalu menganga dan mengancam jabatannya.
“Bila tak mau dilamun ombak jangan berumah ditepi pantai, dan setiap batang kayu yang besar serta rimbun tentu banyak orang yang ingin menakuknya read-merebahkan, hanyalah kedewasaan dan cara masing menyikapi dan menanggapinya yang membuat langkah dan pelangkah read-takdir hidup jadi nyaman, jelas dan terang”. Demikian kalimah sakti yang dikatakan oleh Ahmadi Zubir Wako Sungai Penuh dalam bincangnya dengan awak Media Deteksi Pos Indonesia dikediaman pribadinya negeri yang tersohor dengan sebutan Sungai Lago, Kutu Bingin Desa Sungai Liuk.
Lebih lebih, katanya dimasa menghadapi tahun politik ragam cara dan kiat yang berujung menyakitkan dan ingin menyalahkan selalu ditujukan oleh kelompok ataupun golongan BASAH barisan sakit hati kepada setiap Pemerintah yang berkuasa.
“Sebagaimana tudingan mengada tak henti diterima oleh Jokowi selaku Presiden, apalagi terhadap Kepala Daerah setakahnya jabatan Gubernur dan Wako ataupun Bupati”, ketus Ahmadi Wako Sungai Penuh.
Namun demikian, katanya lagi pengalaman dari sikap yang ditunjuk oleh Jokowi telah memberi pelajaran berarti bagi setiap Kepala Daerah, karena yang namanya Pemerintah adalah pelayannya masyarakat. “Bila sesuatu tidak benar, mengada dan memiliki tujuan ada apanya dong yang mementingkan pihak tertentu, untuk apa dilayani dan digubris oleh Pemerintah, kan begitu”, ketusnya lagi.
Diungkapkannya, selain pemerintah memiliki tugas besar yang berat dan padat bagi kepentingan maupun kemajuan orang banyak seperti tugas Wako dalam lingkup Kota Sungai Penuh, mestinya lagi setiap warga masyarakatnya menyadari bahwa disebut azas manfaat dan keadilan di Republik ini adalah miliknya orang secara banyak, bukanlah untuk seseorang maupun pribadi sebagai pengetahuan dasar bernegara harus dipahami oleh orang tidak tentu pelarah kerap melampiaskan ketidak puasannya ingin menyalahkan Pemerintah.
“Khusus Kota Sungai Penuh dengan IPM tertinggi nomor dua Provinsi Jambi, sebenarnya sudah sangat memahami bagaimana tatanan hidup bernegara, bermasyarakat termasuk sebagai orang yang beradat tapi jarang ada diantaranya yang mau menyadarinya, hingga berpotensi kerugian bagi diri masingnya karena tak seorangpun di Republik ini yang bisa menghambat dan mengatur Pemerintah yang dipayungi oleh aturan, mekaninisme dan hukum mengatur kerjanya”, tegas Ahmadi Wako Sungai Penuh.
Secara umumnya, kata Ahmadi Zubir manfaat dan keadilan yang mesti disadari adalah dalam memfungsikan kinerja dan sistim yang mengatur maka negara dan Pemerintah selalu mendabakan person dan komunitas memiliki kualitas hingga ada manfaatnya bagi kerja dan orang banyak, serta keadilan yang digelar adalah sesuatu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya. “Intinya sesuatu hak akan bisa diterima bernegara bila kewajiban bagi kemajuan telah bisa digelar sebagai bagian penting yang mesti dipahami dan disadari agar tak ada alasan bagi seseorang untuk bisa mengada sampai menyebut Pemerintah tak ada guna dan tidak bisa berlaku adil, misalnya”, tegasnya lagi.
Ketika ditanya lagi oleh Deteksi Pos Indonesia, apakah bapak akan melakukan perlawanan balik bila terjadi serangan yang kelewat terhadap diri dan jabatan, kata Ahmadi tentu iya karena disetiap pertempuran yang bisa mengancam keselamatan negara dan Pemerintah telah disiapkan instrumen pertahanan dan pihak berwajibnya bagi penegakan hukum termasuk perlawanan yang diberikan oleh masyarakat semesta.
“Betul apa yang dikatakan oleh Badan Intelijen Negara BIN bahwa jelang 2025 sampai 2030 Negara tidak menghadapi ancaman berarti dari negara luar, tapi yang lebih berbahayanya adalah ancaman secara internalnya bernegara, maka sudah pasti pihak berwajib dan rakyat semesta yang peduli dan cinta negara ini akan melakukan perlawanan bila terjadi ancaman berlebihan secara internalnya terhadap Pemerintah”, pungkas Ahmadi Wako Sungai Penuh sembari menawarkan Deteksi Pos Indonesia dengan suguhan originalnya rasa daun serbuk kawo disertai isap ukoknya dari tobako sugi dahin.@Yd, Yid, Yi dan Riles.