Deteksi Pos Indonesia, Meski dibeberapa bulan terakir ini belum ada pencairan berarti yang bisa dikeruk oleh oknum Kepala Desa nakal yang ada di Kerinci karena masih dimasanya awal tahun baru 2023, tapi tak membuat oknum Kepala Desa aduhainya kehilangan akal bagaimana bisa berindehoy sambil melepas hobynya dengan berpoya ria ditempat Karaoke remang remang yang berkedok hiburan keluarga di Bukit Tengah.
Bak kato pituah notabenenya gurindam dua belas orang dahin masa kini dari negeri Melayu daun kopi alias serbuk kawo idak dapat kayu dirimbo tibo dirumah jenjang dingan ado kito belah, begitulah piawainya rombongan Kepala Desa aduhai di Kerinci mencari luang bagaimana jugo kipeng tetap bisa masuk untuk berindehoy dimasa musim sulit.
Tak ketinggalan program PTSL bagi pengurusan sertifikat Tanah warga tak luput dari kijok matanya para Kepala Desa aduhai terhadap panitia Desa yang telah ditunjuk. Hingga, dimana mana desa yang mengurus program PTSL warganya bersikambut karena dipungut biaya lebih sampai berkali lipat dari yang ditetapkan mestinya.
Guna mengetahui kebenaran bukan main nauzubillahnya perangai rombongan Kepala Desa aduhai tersebut, awak Media Deteksi Pos Indonesia mencoba menyiasat dan menjeraminya langsung kebeberapa tempat Karaoke yang ada di Bukit Tengah beberapa minggu lalu.
Belum niat untuk konfirmasi dimulai oleh DPI, ternyata disalah satu tempat Karaoke langsung mendapat keterangan dari saudara salah seorang pemilik Karaoke, menyebut kayo mau karaoke pak?. “Disini ada 6 buah room Karaoke dan kayo bisa milih”, singkatnya.
Dan bla blanya yang bersangkutan menyampaikan lagi kalau kayo mau masuk room hendaknya Motor langsung dibawa kedalam, takut kalau kalau nantinya datang keluarga read-isteri kayo, sebab beberapa waktu ini para Kepala Desa sering juga masuk karaoke tapi mobilnya diparkir jauh disudut karena takut bila isterinya tahu dan datang.
Kemudian, baru DPI bertanya dengan menyebut Oh iya rombongan Kepala Desa sering juga Karaoke ditempat ini. “Iya, sering pak. Baru beberapa hari ini ada rombongan Kepala Desa yang masuk mobilnya ditarok disudut situ takut tahu dan datang isterinya”, ujar saudara pemilik tempat Karaoke itu sambil menunjuk kearah tempat diparkirnya mobil Kepala Desa.
Berhubung, Deka Rangers dari Media Buser 45 sudah keburu menghubungi DPI sewaktu itu karena ada janji, maka usaha untuk mendapat konfirmasi lebih detail terkait tabiat rombongan Kepala Desa aduhai dari saudara pemilik tempat Karaoke jadi terhenti hingga disitu.
Disaat berpamitan dengan saudara dari pemilik room Karaoke tersebut kata yang terlintas dipemikiran DPI bahwa tak salah lagi bila ada rumor menyebut bahwa dimasa sulit seperti sekarang ini bukanlah menjadi hambatan bagi rombongan Kepala Desa aduhai untuk bisa berindehoi. “Tentulah iyo Kaw, gedang pungutan untuk pengurusan sertifikat tanah program PTSL ditiap desanya”, sergah Hantu Bisik ntah dari mana pula datangnya. Bersambung.@Yd,Yid,Yi dan Riles.