Deteksi Pos Indonesia, Meski telah diangkat kastanya sampai dipercayai memangku jabatan penting ditengah dusun selaku Ketua BPD Desa Koto Baru Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, tapi tak sedikitpun bisa mengendorkan naluri pemangsa sesama yang ada pada diri Agung sebagai sosok yang pernah tersohor dengan julukan orang bagak sebelantara rimbonya bukit sarang Tupai Tanah Sikudung.
Buktinya, disaat warga desa sedang menanti nanti dikucurkan bantuan BLT oleh Pemerintah Desa Koto Baru ternyata Agung selaku Ketua BPD kembali menunjuk ulahnya dengan sikap tak mau membubuhkan tanda tangannya sebagai sarat bagi pencairan Anggaran Desa yang disertai dengan gertak sambelnya nauzubillah minta ampun bagi ukuran mentalnya setiap Kepala Desa yang memerintah di Kayu Aro.
Bila pak Kades tak menyerahkan uang sebanyak 3 juta rupiah, maka Agung selaku Ketua BPD tak akan menanda tangani APBDes, malah mantan siraja rimba tersebut tak henti pula berupaya mengompori warga dengan kalimah nujumnya bahwa kemungkinan BLT tak dicairkan bagi masyarakat Desa Koto Baru Kayu Aro lantaran Kepala Desa beserta perangkat desa lainnya sudah sepakat bagaimana bisa lebih dulu terpenuhi kebutuhan menghadapi lebarannya dimasa sulit seperti dimasa sekarang ini. Demikian kira kira isi bisik bisik kecemasan diantara sesama warga golongan ekonomi lemah di Kebun Baru, Kayu Aro.
Menurut informasi yang didapat dari salah seorang warga di Koto Baru, Kayu Aro bahwa secara prinsipnya, warga Kebun Baru tak mau usil dengan tabiatnya Agung terhadap Kepala Desa terutama ditiap datangnya masa pencairan, tapi karena warga sangat membutuhkan BLT, sementara Agung selaku Ketua BPD tak mau menanda tangani APBDes maka amarah warga jadi membludak dengan sumpah serapahnya bukan kepalang terhadap Agung.
Demi menunjukkan perlawanan, katanya beberapa warga Desa Koto Baru telah membuat pernyataan tertulis berisikan kecamannya terhadap Agung Haryadi selaku Ketua BPD dan Kasmir sebagai Wakil Ketua dengan tuntutan agar keduanya diberhentikan sebagai pengurus Desa. “Pernyataan tersebut tertulis tanggal 12/4 mengatas nama masing keluarganya yang berada di Koto Baru yang ditandangani oleh 18 orang menurut larik dan kalbu masingnya”, papar sumber di Koto Baru itu.
Ketika berusaha untuk dikonfirmasi oleh awak Media Via HP, ternyata Agung mencoba berkilah dengan alasan bahwa dirinya hanya mengevaluasi jalannya APBDes. Hanya saja, ketika awak Media menyebut bukti chatingnya meminta jatah pada Kepala Desa sudah dikantongi, hingga membuat Agung tak bisa berkutik dan langsung mematikan WAnya.
Sementara itu, Kades Koto Baru Kayu Aro ketika dikonfirmasikan oleh awak Media dengan singkat mengatakan bahwa rumor yang berkembang terkait perangainya Agung Haryadi adalah benar adanya. “Selain Agung meminta jatah, dan wargapun meminta agar Agung Haryadi dan Kasmir diberhentikan dari jabatannya mengurus Desa”, singkat Kepala Desa Koto Baru.@Yd,Yid,Yi dan Riles.