Deteksi Pos Indonesia, Demi suksesnya kemajuan Kota Sungai Penuh dengan segala perubahannya, Edi Juarsa selaku Kadis Peternakan dan Perikanan Kota Sungai Penuh canangkan tiga konsep besarnya bagi kemajuan daerah khususnya demi pengembangan serta produktifitas sektor perikanan dan peternakan yang dipimpinnya.
Terobosan besarnya yang menjadi bagian penting mendukung program Azas itu terkuak dari bincangnya dengan Deteksi Pos Indonesia Senin 21/2 diruang tamu kerjanya, dengan singkat dikatakan oleh Edi Juarsa bahwa berdasarkan audiensinya dengan Kementerian ternyata secara kajiannya ada tiga hal besar sektor peternakan dan perikanan mesti bisa diterapkan di Kota Sungai Penuh. “Pencanangannya berdasarkan letak geografis dan potensi alam dimiliki oleh Kota Sungai Penuh”, singkat Kadis Peternakan dan Perikanan.
Adapun tiga konsep itu, kata Edi Juarsa diantaranya adalah pembangunan tiga desa Tanjung di Rawang sebagai kampung Lele karena dasar pertimbangan sebagai daerah genangan air terluas di Kota Sungai Penuh, serta adanya usaha produksi ikan salai dimasing desanya. “Dalam waktu satu hari lebih dari empat usaha ikan salai di Tanjung Rawang membutuhkan 7 sampai 8 ton ikan jenis lele basah, maka sangat diyakini bisa suksesnya hasil usaha produksi ikan lele di Tanjung”, ketus Edi Juarsa.
Lebih lanjut, dikatakannya RPH Rumah Potong Hewan mini moderen yang berada dibukit sarang tupai desa Sungai Liuk yang dibangun tahun 2007, dan sejak tahun 2019 difungsikan mesti segera dibenahi dan ditingkatkan segala fasilitas dan sarananya termasuk pasar ternak yang baru diresmikan oleh Wako juga berada dikawasan tersebut. “RPH dan Pasar ternak menjadi satunya sumber inkam menjanjikan tiap waktunya sebagaimana telah dihasilkan oleh dinas peternakan dan perikanan daerah lain”, papar Edi Juarsa.
Selain itu, kata Edi Juarsa khusus sektor peternakan dicanangkan program nasional integrasi sapi dengan padi yakni sapi makanannya jerami sebagaimana integrasi telah dilakukan oleh daerah lain seperti Jambi integrasi sapi dengan sawit, dan di Kayu Aro Kabupaten Kerinci integrasi sapi dengan umbi umbian dan sayur.”Dari 3.800 hektar lahan sawah yang ada di Kota Sungai Penuh dengan hasil jerami yang diproduksikan bisa ditambah lagi pembiakan sekitar 3.000 ekor sapi di Kota Sungai Penuh”, papar Edi Juarsa. “Mantap itu pak Kadis, bila ada proyek pengadaan sapi jangan lupa Ichwan Diaspora, untuk sementaranya bisa Idp tenang diladang dulu ngurus sapi menjelang mamak Madi miki kanti ngan banyaklah berjuang”, demikian bunyi bisik bisik tetangga diantara sesama padik kito di Sungai Liuk.
Guna mendukung program Kota Sungai Penuh bersih, kata Edi Juarsa jauh harinya hingga sekarang khusus bidang peternakan sudah menerapkan pola pakam ternak dengan sistim pengolahan sampah organik menjadi media magot. “Sisa sampah organik merupakan sumber protein bagi ternak”, ketusnya lagi.
Bahkan bisa lebih dari itu, kata Edi Juarsa bila dikembangkan secara lebih maju lagi dari hasil media magot limbah sampah organik bisa menghasilkan jenis minyak eksport cukup tinggi nilai harganya.
serta mampu memproduksi jenis minyak eksport termahal harganya. “Insya Alloh, bersama Azas pembangunan usaha dan hasil produksi peternakan dan perikanan bisa menjanjikan bagi rakyat dan masyaraktnya termasuk inkam bagi daerah”, ketus Edi Juarsa yang kerab dipanggil oleh rekan satu eselonnya dengan sebutan sibuji ilauk dari ujung tanah rawa negeri Debai Kecamatan Kumun Debai.@Yd,Yid,Yi dan Riles.