Deteksi Pos Indonesia, Tak salah kiranya orang dahin read-dulu masa kini dari negeri Melayu daun kopi alias serbuk kawo disebut Bumi Alam Kincai yakni Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi beserta seluruh kemajemukannya dalam guyonnya sempat mengatakan bahwa Jakarta boleh menyebut diri miniatur Indonesia, tapi barometer Indonesia adalah Buminya Alam Kincai.
Kenapa sampai ada yang lantang mengatakan demikian? Karena, berbagai masalah politik yang mencuap secara Nasional sangat mudah dibaca dan disikapi dari negeri Bumi Alam Kincai, terutama akar permasalahan kerab membuat kondisi politik secara nasional jadi tidak tentu pelarah read-kacau.
Meski, dibagian lain ada yang mau menyebut sebenarnya yang berada di Jakarta jauh lebih tahu dari Kincai, tapi setidaknya tak sedikit pula kenyataan politik terjadi telah meresahkan Nasional yang dibongkar habis secara vullgar dan blak blakan dari Bumi Alam Kincai.
Tak ketinggalan, menyangkut kondisi politik Indonesia menyeluruh dimasa sekarang, jelang 2024 tak luput dari bidikan Bumi Alam Kincai yang sudah sama seluku dan sepakat mendukung pemerintahan Jokowi dengan cara selalu menjaga stabilitas dan memberi masukan yang positif serta solusi yang membangun demi kemajuan NKRI.
Berdasarkan pengamatan Kincai beserta seluruh kemajemukannya, bahwa akar permasalahan politik Indonesia secara Nasional jelang 2024 khusus menghadapi Pilpres tak lepas dari adanya harapan dari orang maupun kelompok yang suka bertentangan dengan siapapun pemerintah berkuasa, dan karena mau diantara masingnya secara diam diam ditengah kubu yang menyebut koalisi Pemerintah.
Kenyataan itu bisa dilihat jelas dari nama Calpres yang mencuap dimasa sekarang, bahwa yang suka bertentangan dengan Pemerintah telah terinsfirasi dengan munculnya nama Anis Baswedan, karena hampir ratanya telah jenuh dengan nama PS sebagai pesaing yang berkuasa dihampir setiap Pilpres seolah olah Indonesia disebut negara besar sudah tidak punya lagi stok generasi muda handal untuk diusungkan sebagai Calpres orbitannya era Reformasi.
Dibagian lainnya, kelompok yang disebut dan menyebut diri secara berduyun dan berbondong sebagai koalisi Pemerintah sesunggguhnya tidak satu kata dan tak satu tujuan menghadapi Pilpres, karena Ganjar selaku orang yang sudah pasti pilihan Jokowi ternyata masih dibebani oleh keberadaan partai Grd dengan hasrat besarnya PS masih ingin juga ikut mencalonkan diri dalam Pilpres 2024.
Kedua dilema tersebut pantas diperkirakan sebagar akar masalah dari setiap gejolak politik terjadi secara nasional baik itu dibincang forum dan diskusi resmi serta tak resmi maupun melalui media resmi dan medsos. Hanya saja, terkesan Republik ini dibiarkan larut dan porak poranda tidak tentu pelarah karena sudah terbius oleh suatu kepentingan hingga lupa bahkan seolah tak mahu tahu penyebab masalahnya.
Realita tersebut merupakan sebuah kenyataan yang tak bisa dipungkiri bahwa Republik ini telah dibungkus oleh sebuah kemasan politik tak mesti terjadi bagi sebuah negara dengan demokrasi besar seperti Indonesia.
Maka, dari itu semua Kincai beserta kemajemukannya merasa perlu menyikapi dan membongkarnya kepada publik agar tidak terjadi kesalah pahaman berlarut dengan aksi tidak tentu pelarah terkait politik di Republik ini demi terciptanya stabilitas nasional.
Dengan mengutip salah satu pituah alias gurindam dua belas orang dahin read-dulu masa kini dari negeri Melayu daun kopi atau serbuk kawo menyangkut suatu masalah menyebut kusut tali kembali kepangkal dan keruh air kembali kehulu sebagaimana dugaan akar masalag telah disebut. Hendaknya, segera disikapi dan disadari oleh semua Indonesia terutama oleh Jokowi selaku Presiden RI yang disertai dengan sikap yang tegas terhadap kelangsungan dan suksesnya Pilpres yang diharapkan bersama.Amin semoga, penulis katakanlah orang jauh tapi dekat dihati namanya.@Yd,Yid,Yi dan Riles.