Deteksi Pos Indonesia, Mentang mentang lokasi galian C nya berada nun jauh disana Siulak Deras membuat pengelola usaha galian C yang berada di Siulak bersilantas angan menggelar aksi operasinya tanpa mau peduli bagaimana kelangsungan masyarakat sealam Kincai yang berada disepanjang arus Batang Merao yang mengonsumsi air sungainya guna keperluan untuk mandi, mencuci dan memasak.
Pasalnya, diketika siang harinya air yang mengalir di Sungai Batang Merao kerap terlihat keruh dan kumuh bercampur ludak read-tanah karena adanya aktifitas dari ayakan usaha galian C dari unsur tanah dihulu yang dialiri langsung kearus Batang Merao yang bermuara di Danau Kerinci. Hingga berdampak juga terhadap pendangkalan danau yang menjadi persoalan besar masyarakat sealam Kincai lantaran sering terjadinya banjir.
Akibat dari bersekehendak hatinya pengelola usaha galian C di Siulak Deras yang dikenal sebagai tetangga harmonisnya dewan Kerinci yang berkantor di Ujung Ladang telah memancing amarah aktifis Kopi Setengah Air Penuh KSAP angkat bicara dengan berbagai aksi yang akan dilakukannya bila pengelola usaha galian C di Siulak Deras tidak memperhatikan keselamatan lingkungan dan pengonsumsi air sungai Batang Merao.
Demikian dikatakan oleh Mano Indra salah seorang aktifis KSAP yang bermarkas di pasar Beringin Kota Sungai Penuh yang dikenal sebagai komunitas lambat tidur dan cepat bangun karena tak henti memikir dan berbuat untuk baik dan majunya sealam Kincai dalam bincang tak resminya dengan Deteksi Pos Indonesia dengan tema bagaimana baiknya Alam Kincai kedepan yang terbebas dari masalah banjir.
Lebih lanjut, dikatakannya bicara air dengan permasalahannya seperti banjir tak lepas dari kajian dimana titik tertinggi awal dari datangnya air dan berapa debet terbesarnya air ketika terjadi hujan dari titik tertingginya yang berada dihulu, hingga kemudiannya baru bisa diatur luas dan arus yang mengalirinya.
“Iya tak ubahnya seperti kata orang dahin masa kini keruh air kembali lehulu dan kusut tali kembali kepangkalnya, tak ketinggalan mendangkalnya Danau Kerinci karena terlalu besarnya volume limbah seperti sampah dan tanah
yang mengalir dari hulu hingga sampai dimuaranya danau”, tegas Mano Indra sambil mengelus keningnya terkesan tak henti dengan serius memikirkan bagaimana baik dan majunya negeri sealam Kincai.
Yang mencuap terkait banjir selama ini, katanya lagi seolah olah semua Kincai telah dialihkan pemikiran pada dampaknya read-akibat saja karena mendangkalnya Danau Kerinci, tapi jarang ada kajian apa sebab dan kenapa Danau Kerinci bisa mendangkal untuk didapat solusinya agar tidak terjadi lagi pendangkalan secara besar dan meluas.
“Bila pembangunannya arus dan ruas Batang Merao telah tertata dimulai dari hulunya hingga muaranya didanau, Insya Alloh negeri yang berada disekitar Batang Merao bisa terlepas total dari bencal banjir”, jelasnya lagi.
Untuk itu, diharapkannya kepada Bupati Kerinci dan Wali Kota Sungai Penuh beserta seluruh unsur Forkopimdanya agar segera memperingat pengelola usaha galian C di Siulak Deras supaya setiap produksinya tidak menganggu kelangsungan dan kenyamanan aktifitas masyarakat yang menggunakan air Sungai Batang Merao.
“Sebelum aktifis KSAP bertindak, maka terlebih dahulunya diminta kedua Pemerintah Daerah yang terkait dengan aliran arus Sungai Batang Merao menyurati dan memberi peringatan kepada pengelola usaha galian C di Siulak Deras agar memperhatikan kelangsungan dan kenyamanan bagi pengguna air Batang Merao”, tegasnya.
Tak ketinggalan, tambahnya lagi kepada pengelola PT Merangin Hidro yang dikenal tiap harinya paling banyak memasok material hasil galian C supaya mengingat dan menegaskan hal tersebut pada usaha galian C di Siulak Deras. “Jika tak diindahkan, maka bukan barang mustahil aktifis KSAP beserta seluruh rakyat dan masyarakat akan bertindak dengan cara menghadang seluruh mobil yang mengangkut material galian C dari Siulak Deras terutama yang mengangkut material untuk PT Merangin Hidro”, pungkas Mano Indra sambil mengelus kumis tipisnya terlihat mulai tumbuh jarang jarang.@Yd,Yid,Yi dan Riles.