Deteksi Pos Indonesia, Kendati tak relevan disebut Bupati Kerinci takicuh dinan tarang karena tiap waktunya selalu mencuap cerita dan berita wah tentang tabiat Kepala Desa nakal, namun setidaknya Ngah Adi selaku Kepala Daerah mesti tahu penyebab masalah sesungguhnya terjadi dihampir setiap pelosok negeri Kerinci terutama di Kayu Aro.
Berdasarkan hasil investigasi Deteksi Pos Indonesia di Kayu Aro Kabupaten Kerinci termasuk yang dimuat oleh Media Online terbitan lokal diperkirakan bahwa hampir ratanya Kepala Desa aduhainya yang diduga bermasalah identik dengan nama besar Camat selaku raja kecil jalanan yang menguasai tiap piring tanah bersudut empat nan incut Kayu Aro.
Mulai dari persoalan pengangkatan dan pemberhentian perangkat serta pejabat Desa yang diduga selalu ada apanya dong terkait angka sebagai pemenuh syarat untuk diangkat mesti melalui rekomendasi Camat, bahkan ada diantara Kepala Desa aduhai sampai bersikeras hatinya menyebut tanya saja pada Camat terkait pemberhentian serta pengangkat perangkat dan pejabat Desanya saat dipertanyakan oleh warga yang merasa resah dan gelisah menyaksikan heroiknya kondisi terjadi dinegeri tanah bersudut empat nan incut Kayu Aro.
Begitu pula, terkait pelaksanaan ADD bermasalah ternyata para Kepala Desa aduhai tak sebatas membangga banggakan orang bagak dan kuat yang diduga membekinginya seperti pihak Kecamatan, Dinas Pemdes, Inspektorat bahkan oknum anggota dewan, tapi ada juga yang berani berkilah menyebut semua telah diketahui dan dikordinasi dengan pihak Kecamatan notabenenya siapa lagi bila tak lain tak bukan dimaksudnya adalah Camat.
Selain itu, diduga keras bahwa di Kayu Aro Kabupaten Kerinci masih kuat menganut budaya mengandalkan koneksitas saling titip menitip antara Camat dengan Kepala Desa menyangkut perangkat dan pejabat Desa yang mau diberhenti dan diangkat oleh Kepala Desa aduhainya. Hingga, hampir ratanya yang masih bertahan dan diangkat untuk bisa ikut menggeruduk uang rakyat tak tanggung besar jumlahnya adalah itu keitu saja orangnya yang berasal dari kalbu masingnya.
Tidak itu saja, konon kabarnya pihak Inspektorat sudah ikutan tunduk dan berjibaku dibawah ketiak prajurit bergaji jenderal seperti Kepala Desa aduhai yang selalu dipanggil pak bos dimana mana duduk berapatnya ditengah orang banyak, buktinya pelaksanaan fisik ADD mesti selesai dimasa akhir tahun anggaran ternyata masih tetap digelar setelah habis masa tahun yang ikut diawasi oleh Insfektorat. Ada apa pula ini Ngah Adi?.
Akibat dari dugaan adanya permainan berbalas pantun nyah ineh ulau itoh alias take and give antara Kepala Desa aduhai dengan pihak Kecamatan, Dinas Pemdes dan Inspektorat tak sebatas berpotensi terhadap adanya laporan ABS Asal Bupati Senang terkait apapun keresahan terjadi ditingkat Desa, tapi juga tak henti membuat resah pembangunan, pemerintahan dan kehidupan sosial bermasyarakat karena sudah pasti menjadi incaran dan bulan bulanannya setiap diri yang menyebut peduli kemajuan Kerinci.
Tragisnya lagi, kabarnya perilaku orang yang berkompeten terhadap Pemerintah Desa di Kerinci itu tak hanya dikenal saat menunggu hari baik semata tak ubahnya seperti rutinitas petugas pemungut sewa balai disetiap adanya masa pencairan, tapi apapun dan berapapun nilai nominal yang berputar disetiap desa sudah menjadi bagian dari pemikirannya lebih lebih ketika masa Kepala Desa aduhai menggelar panen hasil usaha tani dan ladangnya, apa lagi bila mendengar ada Kepala Desa yang sudah menjual ladangnya so pasti selalu dipuja dan puji oleh setiap yang berkompeten diketika bersama duduk berapat.
Kondisi miris terjadi di Kayu Aro itu dibenarkan oleh Mat Kaflis salah seorang tokoh muda dengan usia sudah senja di Kayu Aro dan juga dikenal sebagai pendiri ormas Mano Tibo demi memikir Kayu Aro dengan singkat ditambahkannya bahwa setiap kejadian mencuat di Kayu Aro merupakan realita tak bisa dipungkiri, hendaknya segera diketahui dan disikapi oleh Ngah Adi selaku Bupati Kerinci. “Siapa lagi yang mesti memikirkan bagaimana baiknya Kerinci bila bukan tiap diri yang menyebut peduli Kincai beserta Bupati selaku Kepala Daerah”, tegasnya.
Bagi yang berkompeten terhadap kinerja Kepala Desa, diharapkannya agar senantiasa tegas dan keras terhadap semua kelalaian terjadi di Desa, bukannya harus ikut menangguk diair keruh. “Seberat berat batang menindih tetap batang dibawah juga menanggung”, tambah Mat Kaflis DPT dikenal jarang berada didusun karena kesibukannya menegakkan mutiara sejauhnya terbang bangau tetap kembali kesarangnya juga.
Sementara itu, Andak Samsu Arifin dengan sekonya butakah turun yang sudah dianugerahi gelar ulu balang berat pantat Tanah Sikudung ketika diminta pandangannya dengan singkat menyebut bahwa beliau no coment. “Kita harapkan semoga Bupati bisa segera menyiasati dan menjeraminya demi kemajuan Kerinci terutama daerah Kayu Aro yang sudah menjadi barometernya daerah wisata nasional”, tambah Andak Samsu Arifin sambil mengelus kumis tipisnya yang terlihat mulai tumbuh jarang jarang.@Yd,Yid,Yi dan Riles.